Kamis, 14 Desember 2017

Dengan cara itu mereka tenang

Sejak awal masuk kuliah dan memilih untuk menempuh pendidikan disemarang aku sudah yakin bahwasanya kedua orang tua saya pasti merasakan kesepian yang luar bisa di bandingkan dulu, bahwasanya anak perempuan satu-satunya mereka harus pergi sementara waktu demi menuntut ilmu dan memperbaiki masa depan nya.

pada awalnya, memang tidak mudah bagi saya untuk bisa melepas kebersamaan yang biasanya kita lalui bersama, saya adalah anak perempuan satu-satunya dan adik laki-laki saya yang baru menginjak kelas 3 SD kala itu.

sedih dan sepi kala itu apalagi saat itu saya harus berada di tempat kos yang saya sendiri tidak suka tempat itu, saya adalah orang yang suka dengan keramaian dan kala itu harus berada di tempat kos yang sangat sepi penghuni walaupun ditempat kos tersebut banyak yang berada di dasana, bangunanya terdiri dari 3 lantai dan kala itu saya berada di lantai 2. 

malam itu saya di antar kedua orang tua untuk pindahan dikos baru, dan rasanya seperti hari itu saya tinggal seorang diri ditempat sepi dan pengap itu, kala itu untuk mendapatkan kos yang dekat dengan kampus sangat susah apalagi berharap ada tempat kos yang masih kosong dengan tempat yang nyaman sudah pasti sangat tidak mudah, namun kala itu saya berusaha bertahan untuk sementara waktu saja berada di kos itu. akhirnya kedua orang tua saya pulang, dan tinggal saya sendiri menata kamar kos, dan tahukah kalian apa yang terjadi kala itu? saya menangis tersedu sambil menata kamar tersebut ujarku kala itu semoga 4 tahun cepat berlalu disini, karna baru sebentar saja aku sudah tidak sanggup.

kala itu berjalan 2 bulan aku berada di kota semarang, ahh rasanya sama saja sebab justru perasaan ini justru tidak pada tempatnya. kemudian akhirnya aku pindah tempat kos dengan orang-orang baru yang lebih peduli dengan lingungan mereka. akhirnya berjalan setengah tahun saya beradaptasi dengan orang-orang dan kota semarang ini. pada akhirnya aku berfikir bahwa aku tidak akan pernah membuat kedua orang tua ku merasa ditinggal jauh oleh anak perempuanya, aku selalu menyempatkan waktu untuk pulang kampung, entah kala itu panas terik, atau hujan lebat kala itu, aku pulang kampung dengan kendaran bermotor saya yang selalu setia menemani kala itu. 

kini berjalan hampir 3 tahun aku berada di kota semarang, aku mulai bisa beradapatasi di kota ini, bahkan bisa di bilang kota pati dan semarang keduanya selalu membuat aku rindu, namun berbeda dengan rindu yang sebenarnya. jika berada di kota semarang aku rindu segalanya mengenai kota pati seluruh jiwa raga dan kehidupan ku berada disana, aku bahkan hampir tak percaya jika aku sangat mencintai kota kecil yang sebagian orang meremehkan kemajuan dikota kecil ini, bagiku kota kecil ini akan selamnya seperti ini biarkan saja seperti ini, sebab aku membutuhkan kota yang damai yang selalu menjadi tempat pulang ternyaman untukku.

kemudian, kini aku berfikir kau tahu bagaimana perasaan kedua orang tua mengkhawatirkan anak perempuan mereka satu-satunya, meskipun mereka tidak mengatakan jika mereka kesepian kala ditinggal, namun aku bisa merasakan senyum bahagia mereka ketika kepulangan ku dikampung halaman. saat ini saya menginjak semester 7 dan jadwal pulang kampung ku semakin sering, aku sedikit merasa jika perasaan mereka mulai tenang jika anak perempuanya pulang kampung.

pernah beberapa kali kedua orang tua saya khawatir, kenapa sih selalu naik motor ketika pulang kampung, kenapa tidak naik bus saja yang lebih nyaman dan kamu bisa sambil tidur di jalan ? menurutku banyak orang tua yang melarang dengan tegas anak perempuanya untuk pulang menggunakan sepeda motor, namun aku memberi pengertian jika aku lebih nyaman dengan cara bersepeda motor, dan aku berpesan kalian tidak perlu khawatir sebab apapun yang terjadi sudah pasti kehendak dari Yang Maha Kuasa ALLAH. dan sejak saat itu mereka sudah yakin dan percaya dengan tindakan apapun yang dikerjakan anak perempuanya.

aku hanya merasa sangat senang ketika pulang kerumah melihat masakan ibu, keceriaan adik laki-laki ku, serta mata bapak yang berbinar-binar sambil menyuruh anak perempuanya memijat badannyan dengan nada manja meminta.

aku tahu perasaan mereka, dan aku tidak akan membiarkan mereka merasa ditinggal pergi anak perempuanya. terimakasih 





Tidak ada komentar:

Posting Komentar